Selasa, 06 Maret 2012

Alex Noerdin Maju Pilgub DKI, Persaingan Sumsel 1 Memanas

PALEMBANG – Nama Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, belakangan hangat dibicarakan di kancah percaturan politik nasional. Ketua DPD I Partai Golkar Sumsel itu, diprediksi mendapat dukungan kuat dari DPP Golkar untuk menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Apalagi, PPP sudah menyatakan mendukung Alex.
     Lantas bagaimana peta politik pemilihan gubernur (Pilgub) Sumsel 2013 dengan majunya Alex di DKI Jakarta? Benarkah kandidat yang selama ini mulai terang-terangan maju pada Pilgub Sumsel nanti, mendapat ”angin surga”?
    Jawaban beragam diberikan para kandidat. Namun, yang jelas mereka mendukung Alex maju ke DKI 1. ”Begini, saya bangga sebagai wong Sumsel dengan majunya Pak Alex di DKI. Kita mendukung dan berdoa beliau menang,” kata H Herman Deru, bupati OKU Timur yang sudah sejak lama memastikan diri maju pada Pilgub Sumsel 2013 mendatang ketika dimintai tanggapan tadi malam.
     Terkait pencalonan Alex di DKI Jakarta itu, menurut Deru, peta politik Sumsel kemarin dan hari ini masih sama. Lantaran, pertama Alex belum dinyatakan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Lalu, kedua hasil pemilukada DKI belum ada.
     ”Kalau Pak Alex sudah ditetapkan sebagai cagub DKI, kita masih menunggu hasil pilgub. Kalau menang, baru peta politik Sumsel berubah,” beber Deru yang dikabarkan sudah mendapat dukungan dari PAN dan partai kecil lainnya.  Dalam artian, ketika Alex kalah di DKI nanti, dia masih mencalon di Sumsel. ”Faktanya seperti itu. Sekali lagi, kita berhitung Pak Alex masih calon kandidat gubernur Sumsel 2013.”
     Selain  Deru, calon kandidat gubernur Sumsel 2013 lain yang mulai sosialisasi ada Eddy Santana Putra MT (wali kota Palembang), H Ishak Mekki (bupati OKI), Ridwan Mukti (bupati Mura), Eddy Yusuf (wagub Sumsel), dan tidak menutup kemungkinan muncul nama lain.
     ”Kompetisi makin seru,” ujar Ishak Meki tadi malam. Jika Alex menang di DKI, lanjutnya, peluang masing-masing kandidat fifty-fifty. ”Kita maju, apalagi Pak Alex sudah di DKI.”
     Dikatakan, dirinya sebagai orang Sumsel bangga dengan gebrakan Alex. Apalagi, dalam paparan di hadapan pengurus teras DPP PPP, Alex berjanji selama 3 tahun mampu mengatasi banjir dan kemacetan selama ini. ”Suatu keinginan yang luar biasa. Menurut saya, Pak Alex memang cocok di DKI,” kata Ishak, yang ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini.
     Eddy Santana Putra tidak mau mengomentari majunya Alex Noerdin ke DKI Jakarta. “Saya nggak mau komentar, bukan urusan aku itu. Tanya Pak Alex saja jadi atau tidak maju,” ujar Eddy singkat.
    Namun, lanjutnya, bila pun nantinya Alex Noerdin maju di Pemilukada Sumsel pun, tak menjadi masalah buatnya. “Kalau aku maju gubernur, siapa pun nggak jadi masalah. Termasuk Pak Alex Noerdin.”
     Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf SH MM mendukung pencalonan Alex di DKI 1. “Soal pencalonan ini, beliau sudah pesan sama saya untuk minta dukungan masyarakat. Sebagai masyarakat Sumsel, mari kita dukung dan kita doakan beliau,” katanya. Soal kepastian majunya dia dalam Pilgub Sumsel, Eddy Yusuf belum memastikan secara tegas. Namun, keinginan ke kursi Sumsel 1 pernah tercetus saat Wagub Sumsel itu menghadiri HUT Kabupaten Ogan Ilir ke-8 di gedung DPRD Ogan Ilir, 7 Januari lalu, Eddy dengan nada bergurau menyatakan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Sumsel. 
    Sejauh ini, partai yang menjadi perahu wagub belum jelas. Meski memang semua kandidat yang sosialisasi berpeluang lolos karena walau tak didukung oleh parpol masih ada yang namanya jalur independen.
     Lantas jika Alex terpilih di DKI 1, siapa ”anak emas” yang akan menggantikan posisinya sebagai calon Golkar di Pilgub Sumsel nanti? Wakil Ketua DPD Golkar Sumsel, Ir Wasista Bambang Utoyo mengatakan, pihaknya belum menentukan siapa yang bakal maju. “Semua kader punya peluang untuk maju. Termasuk saya juga bisa maju kalau ada garis tangannya, tapi itu semua tergantung polling yang akan dilakukan nanti,” bebernya.
Pendek kata, tambah dia, penilaian ketentuan siapa yang bakal maju, tak hanya berdasarkan senioritas. Namun, juga berdasarkan pertimbangan pusat setelah ajuan dari tingkat provinsi. “Kita bicara nanti soal itu, apakah Bupati Ridwan Mukti belum tahu. Bisa juga Amirudin Inoed, Muzakir Sai Sohar, Saifuddin Aswari, Djazuli Kuris atau bisa juga dari anggota dewan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, Partai Golkar tak sayang melepas kursi di Sumsel I bila nantinya memang Alex terpilih dalam Pemilukada DKI Jakarta. “Itu artinya Pak Alex laku juga di Jakarta,” ungkapnya.
    Ditambahkannya, masyarakat Jakarta memang memerlukan kepala daerah yang berani. Hal ini telah dibuktikannya dalam perhelatan SEA Games XXVI 2011 lalu. “Kota Jakarta perlu yang berani dan nekat dalam segala hal,” tambahnya seraya mengatakan cuti dalam Pemilukada DKI Jakarta nanti tak menjadi masalah tinggal menunggu persetujuan Departemen Dalam Negeri (Depdagri).
Wasista sendiri, 90 persen yakin nama Alex Noerdin akan dipilih DPP Partai Golkar dalam Pemilukada Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, hasil polling 4 bulan lalu menunjukkan posisi Alex peringkat dua di bawah Fauzi Bowo. “Kalau beliau terpilih, jelas yang akan menggantikan (struktur pemerintahan) adalah wakilnya, Eddy Yusuf.” (rei/asa/nur/tha/ce2)




Alex: Saya Diminta

    Sementara itu, Alex Noerdin optimis bisa menjadi pilihan dari Partai Golkar untuk menjadi cagub DKI 1. ”Kalau jeli, saya ’kan diminta (maju dalam Pilgub DKI, red), bukan mencalonkan diri. Jadi sudah tahu arahnya kemana,” ungkap Alex di sela-sela acara ASEAN-India Working Group on Agricultural and Forestry Cooperation ke-2  di Hotel Aryaduta Palembang, kemarin (6/3).
    Alex mengakui, PPP sudah mengusungnya untuk menjadi Cagub DKI. ”Iya, PPP sudah,” cetusnya. Soal pemimpin Sumsel ke depan jika dirinya terpilih di DKI 1, kata Alex, penggantinya harus lebih baik. ”Perekonomian Sumsel bisa lebih maju dari sekarang. Itu kalau kalau penggantinya lebih baik dari saya,” ujarnya sembari tertawa.


    Diberitakan, Golkar tampaknya memang kuat memajukan Alex Noerdin untuk posisi Cagub DKI.  "Kami memprioritaskan Alex Noerdin untuk maju ke bursa Pilgub DKI. Foke ninggalin Golkar, jadi Alex Noerdin itu prioritas utama," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Untuk memenangkan Alex sebagai Gubernur DKI, Golkar siap merangkul partai besar lainnya. Baik itu dengan PPP dan Partai Damai Sejahtera (PDS). PPP pun telah menyatakan dukungnya terhadap Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI PPP Lulung Lunggana, beberapa waktu lalu. Menurutnya,  pencalonan Alex sebagai calon gubernur Jakarta merupakan hasil koalisi PPP dengan Partai Golkar. 
    Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melalui Ketua DKI Jakarta, M Taufik menawarkan kereta jika Golkar tidak mendaulat Alex menjadi cgub DKI 1. Kendati saat ini, Partai Gerindra telah menyatakan dukungan terhadap mantan Komandan Jenderal (danjen) Marinir Angkatan Laut, Letjen mar. (purn) Nono Sampono. “Kalau dari partai kita dukung Pak Nono menjadi Cagub DKI Jakarta. Namun kalau Pak Alex yang hampir pasti dicalonkan Golkar tidak ada kereta, kami masih membuka diri,” ujar lelaki yang juga asli Palembang saat menjadi pembicara dialog “Incumbent atau Figur Baru” di Gedung Dewan Pers kemarin (6/3).
    Menerima tawaran itu Alex bukannya menolak. Malah, ia balik menawarkan kepada Gerindra untuk merapatkan barisan. “Pak Taufik, kito ‘kan samo-samo wong Palembang. Ngapolah pilih yang lain. Malah lebih bagus lagi kalau Pak Taufik bergabung di kereta kami (Golkar),” jawab Alex diiringi tawa peserta. Selain itu Alex kembali mengumbar janji untuk menuntaskan macet dan banjir di ibukota DKI Jakarta.
     Alex menambahkan, untuk menjadi seorang kepala daerah cukup mudah. “Pertama lihat pengalaman sebelumnya dan kalau memilih gubernur pilihlah yang berpengalaman jadi gubernur. Berikut prestasinya yang diakui selama menjadi kepala daerah,” lanjut Alex.
    Ia juga menegaskan prinsipnya, sekali layar terkembang pantang mundur. Dalam artian seorang kepala daerah itu, kata Alex, harus berani. “Harus berani pasang badan dan berdiri paling depan membela rakyat. Seorang kepala daerah itu juga harusnya berani mengambil resiko untuk rakyatnya. Nah, macan yang paling berani di Indonesia itu ‘kan macan Sumatera,” tambah Alex melemparkan guyonan.  (ran/tha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar